TUGAS
INSTRUMENTASI KELAUTAN
Oleh :
PUSPITA WATI
G1F115008
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2016
INSTRUMENTASI
KELAUTAN
Pengertian
Instrumentasi Kelautan
Instrumentasi kelautan merupakan
uraian tentang prinsip, teknik dan cara kalibrasi berbagai jenis instrumen yang
umum digunakan untuk penelitian dan berbagai macam kegiatan kelautan. Sedangkan
instrumen sendiri merupakan alat atau perangkat yang berhubungan dengan
mengukur dan merekam.
Instrumentasi Kelautan sebagai alat pengukuran meliputi instrumentasi
survey / statistik, instrumentasi pasang-surut, gelombang, arah & kecepatan
arus, instrumentasi arah & kecepatan angin, instrumentasi pengukuran suhu,
Disolve Oxigen (DO), turbiditas, salinitas, pH perairan, kecerahan, plankton, sedimen, dll.
Menurut Radzi (2007), pengukuran telah menjadi suatu
bidang yang penting sejak dari awal tamadun manusia apabila digunakan sebagai
cara untuk mengkuantitikan pertukaran barangan dalam sistem perniagaan.
Perkembangan pengukuran adalah perkembangan sains. Sistem pengukuran dan
instrumen serta transduser yang digunakan adalah penting dalam kegiatan domestik
dan industri. Kemajuan instrumentasi dalam bidang industri, sebagian besarnya
berlaku dalam tahun 1930-an bermula dengan pengenalan kepada instrumen untuk
merekodkan suhu. Perkembangan pesat dalam bidang pembuatan telah mendorong
kepada kegiatan pengukuran berterusan beberapa kuantiti seperti tekanan, suhu,
arus, aliran dan sebgainya. Kegunaan harian insrumen pengukuran dapat dibagikan
menjadi 3 bidang utama, yaitu:
1)
Pemantauan
proses dan pengoperasian
Dalam bidang ini instrumen pengukuran hanya berfungsi
membekalkan bacaan kepada pengendali. Contohnya: thermometer, barometer, dan
anemometer yang digunakan oleh biro kaji cuaca. Peralatan ini hanya memberi
gambaran keadaan suatu persekitaran, dan bacaan yang ditunjukkan oleh instrumen
ini tidak digunakan dalam sembarang bentuk pengawalan.
2)
Pengawalan
proses dan pengoperasian
Dalam bidang ini instrumen pengukuran memainkan peranan
yang penting sebagai satu komponen dalam sistem kawalan automatik. Sistem
seperti ini menggabungkan instrumen kawalan dan pengukuran untuk membekalkan
tindakan automatik jarak jauh. Ini membentuk suau proses yang dikenal sebagai
proses terkawal. Instrumen tidak senantiasa dapat mengukur dan mengawal secara
langsung sifat-sifat suatu bahan proses. Contohnya: suhu, tekanan, aliran, arus,
kelembapan, ketumpatan, kelikatan dan sebagainya senantiasa mempengaruhi proses
itu.
3)
Analisis iji
kaji kejuruteraan
Terdapat dua kaidah umum yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah kejuruteraan, yaitu: teori dan uji kaji
Pembagian
Instrumentasi :
1. Instrumen Oseanografi
Instrumen oseanografi merupakan alat
atau perangkat yang digunakan dalam mempelajari laut dalam segala aspek, yaitu
aspek fisika/fisik, kimia, biologi dan geologi. Berikut beberapa alat dari
instrumen oseanografi :
a.
Tripod
Gambar
1. Tripod
Tripod merupakan alat yang digunakan
sebagai penyangga Theodolite atau Waterpass saat proses pengambilan data
dilapangan. Kestabilan tripod dapat diatur sesuai dengan kakinya, posisi tripod
harus pas dan rata agar memudahkan saat pengukuran.
b.
Rambu Ukur
Gambar
2. Rambu Ukur
Rambu ukur biasanya digunakan untuk
membantu pengukuran dari Theodolite dan Waterpass. Penggunaannya sendiri itu
dengan cara di letakkan diatas tanah dan dipegang, kemudian Theodolite atau
Waterpass kita arahkan ke rambu ukur dan akan terlihat angka yang ada di tiang
rambu ukur tersebut. Rambu ukur dapat
terbuat dari kayu, campuran alumunium yang diberi skala pembacaan. Ukuran
lebarnya 4 cm, panjang antara 3m-5m pembacaan dilengkapi dengan angka dari
meter, desimeter, sentimeter, dan milimeter. Umumnya dicat dengan warna merah,
putih, hitam, kuning.
Gambar 3. Layang-layang arus
Layang-layang arus digunakan untuk mengukur
kecepatan dan arah arus. Layang-layang arus terbuat dari lempengan aluminium,
tali dan bola pelampung sebagai pembantu mengapung diair. Penggunaan
layang-layang arus ialah dengan memasukan layang-layang arus kedalam perairan
bersamaan dengan mengaktifkan stopwatch dan dibiarkan terbawa oleh arus setelah
tali tidak kendur lagi (Jarak yang sudah ditentukan) lalu stopwatch dihentikan,
kemudian catat berapa waktu yang digunakan untuk mencapai jarak yang telah
ditentukan, setelah itu untuk mengukur arah arus perairan tersebut dengan
membidik layang-layang arus tersebut menggunakan kompas kemudian baca arah
kemana yang ditunjukan oleh kompas.
d.
Tiang glombang
Gambar
4. Tiang Gelombang
Tiang gelombang berfungsi untuk
mengetahui puncak, lembah, tinggi, dan priode gelombang. Adapun carakerja dari
tiang gelombang ialah letakkan tiang gelombang dengan arah menghadap gelombang
datang, kemudian amati berapa puncak, lembah, tinggi, dan priode gelombang
menggunakan stopwatch lalu catat hasilnya.
e.
Tiang Pasut
Tiang
pasut berfungsi untuk mengukur pasang surutnya suatu perairan. Tiang pasut
terbuat dari kayu dengan garis dan keterangan angka di bagian depannya. pemasangan tiang pasut perlu diperhatikan dari mana
arah datangnya gelombang karena pemasangan tiang pasut sebiknya membelakangi
darimana datangnya gelombang supaya mempermudah pembacaan angka pada saat
pengamatan, adapun pengamatan pasut yang dilakukan waktu praktek
yaitu per 30
menit.
Gambar
5.Tiang Pasut
f. Grab Sampler
Gambar 6. Grab Sampler
Grab sampler berfungsi untuk sedimen
bentos di dasar perairan. Memasang pengunci grap agar posisinya terbuka,
setelah itu grap diturunkan kedalam perairan hingga mencapai dasar perairan
kemudian grap ditarik sedikit agar volume disaat menghentakkan dapat membuka
pengunci dan menancapkan alat kedasar perairan, supaya alat saat ditarik dapat tertutup dan merangkap sedimen bentos,
kemudian angkat ke permukaan dengan berlahan lalu buka grap untuk mengambil
sampel sedimen bentos.
g.
Secchi disk
Gambar
7. Secchi Disk
Sechidisk adalah alat yang digunakan
untuk mengukur kecerahan suatu perairan. Sechidisk terbuat dari bahan sintetis
dengan warna gitam putih diatasnya, memiliki lubang ditengah dan diberi tali.
Cara pemakaiannya ialah turunkan Sechidisk kedalam perairan dengan perlahan
sambil mengamati kejelasan pandangan kita terhadap warana sechidisk, apa bila
warna sechidisk masih nampak jelas maka alat tetap diturunkan sehingga jarak
pandangan kita tidak dapat membedakan warna secchidisk (samar-samar).
h.
Wind Detector
Gmbar
8. Wind Detector
Wind detector
digunakan untuk mengukur kecepatan & arah angin, dan suhu udara. Cara
pemakaian wind detector ialah pasang baling-baling di atas pada ketinggian yang
diinginkan, lalu aktifkan “power” untuk mengaktifkan alat ini. Ketika
baling-baling berputar karena adanya angin, kita langsung dapat mengetahui
berapa kecepatan dan arah angin bergerak yang terdapat pada layar, untuk
mengetahui suhu udara cukup tekan tombol suhu sehingga kita langsung mengetahiu
berapa suhu udara pada keadaan sekitar.
i.
Cammer water sampler
Gambar
9. Cammer water sampler
Alat ini digunakan untuk mengambil
sampel air pada kedalaman tertetu. Penggunaan alat ini dengan cara buka kedua
penutup karet alat ini lalu kaitkan tali tutup pada pengait, kemudian celupkan
alat ini kedalam air dan kita pegang tali serta besi yang terdapat pada tali,
setelah alat ini berada dikedalaman yang kita inginkan lalu tumbuk pengait alat
ini dengan besi sehingga kedua penutup alat ini dengan otomatis akan menutup
dan merangkap air, kemudian angkat alat ini berlahan ke permukaan kemudian
ambil airnya dengan membuka kerannya yang terdapat pada kedua tutup.
j. Transek Kuadran
Gambar
10. Transek Kuadran
Transek
biasa digunakan pada saat pengamatan oseanografi biologi, transek digunakan
untuk mengetahui jenis keanekaragaman pada pada suatu daerah atau pada suatu
area tertentu. Transek kuadran terbuat dari pipa yang disambung menjadi segi
empat dan diberi tali membentuk persegi-persegi didalamnya. Penggunaannya
dengan meletakkan transek
kuadran tersebut ke bagian tempat yang ingin diteliti. Kemudian mengamati jenis
apa yang terdapat pada transek sesuai dengan plot.
k. Handrefractometer
Gambar 11. Hendrefractometer
Handrefractometer berfungsi untuk
menugkur salinitas / kadar garam. Penggunaannya ialah dengan cara meneteskan
cairan aquades pada kaca sampel alat ini untuk mengkalibrasi kemudian bersihkan
dengan tissue, setelah itu ambil air sampel
menggunakan pipet kemudian buka penutup kaca sampel lalu air diteteskan,
setelah penetesan kaca ditutup, dan selanjutnya dilakukan pengamatan memlalui
lensa dengan mengarahkan ke sumber cahaya pada handrefractometer untuk melihat
berapa salinitasnya.
l.
DO meter
Gambar
12. DO meter
DO meter berfungsi untuk mengetahui oksigen terlarut dan suhu
air Sebelum alat ini digunakan dilakukan kalibrasi terlebih dahulu pada sensor
penanya menggunakan laruatn aquades agar netral, cara penggunaannya yaitu tekan
“power” untuk mengaktifkan alat ini, setelah aktif buka tutup membrane atau pen sensor
lalu celupkan membrane pada air sampel setelah itu diamkan sesaat untuk
menunggu angka / nilainya berhenti sehingga ukuran DO dan suhu akan didapat setelah angkanya benar-benar
berhenti.
2. Instrumen Navigasi
Instrumen navigasi adalah istilah
dari alat pelayaran yang digunakan untuk menentukan posisi kapal di laut. Beberapa
alat tersebut ialah :
a.
GPS (Global Position System)
Gambar
13. GPS
GPS memiliki berbagai macam fungsi,
seperti menentukan posisi kita, titik
koordinat, tracking titik, marking titik, dan mengetahui arah mata
angin.
b. Kompas
Gambar
14. Kompas
Kompas
berfungsi untuk menentukan arah mata angin atau derajat arah mata angin. Cara
kerja dari kompas sangatlah sederhana yaitu cukup membacanya, kompas sudah
didesain sedemikian rupa dengan selalu menunjuk kearah utara karena pengaruh
dari mahnet kutub utara sehingga memudahkan bagi pengguna.
3.
Instrumen Akustik Kelautan
Instrumen
akustik kelautan adalah alat yang berkaitan dengan teori tentang gelombang
suara/akustik dan perambatannya di air laut. Beberapa alat tersebut ialah
sebagai berikut :
a. GPS Map Sounder
Gambar 15. GPS Map
Sounder
GPS Map Sounder ini memiliki berbagai
macam kegunaan, diantaranya yaitu untuk memetakan suatu area, menentukan titik
koordinat, arah mata angin, mendeteksi suatu benda atau ikan di perairan dengan
suara (sounding).
b. Echosounder
Gambar 16. Echosounder
Echosounder adalah alat yang digunakan
untuk mengukur kedalaman air laut. Prinsip kerja dari alat ini adalah pengukuran
kedalaman laut berdasarkan pulsa getaran suara. Getaran pulsa-pulsa tersebut
dipancarkan dari transducer kapal secara vertikal ke dasar laut, selanjutnya
permukaan dasar laut, selanjutnya permukaan dasar laut akan memantulkan kembali
pulsa-pulsa itu kemudian diterima oleh transducer kapal.
c.
Fish finder
Gambar 17. Fish Finder
Fishfinder
adalah jenis fathometer, kedua jenis khusus yang terdengar gema sistem, jenis
aktif sonar. (‘Bunyi’ adalah pengukuran kedalaman air, jangka waktu penggunaan
sejarah bahari yang sangat panjang). Fishfinder menggunakan sonar aktif untuk
mendeteksi ikan dan ‘dasar’ serta menampilkannya pada perangkat tampilan
grafis,. Umumnya layar LCD atau CRT.
4. Instrumen
Optik
Optika merupakan bagian dari ilmu
fisika yang mempelajari cahaya. Dalam optika dipelajari sifat-sifat cahaya,
hakikat cahaya dan pemanfaatan sifat-sifat cahaya. Terdapat dua cabang optika,
yakni optika geometri dan optika fisis. Dalam optika geometri dipelajari sifat
pemantulan dan pembiasan cahaya, sedangkan dalam optika fisis dipelajari
sifat-sifat interferensi, difraksi, dan polarisasi cahaya. Jadi, instrumen
optic adalah alat atau piranti yang mempelajari (berkaitan) dengan sifat-sifat
cahaya. Berikut beberapa instrumen yang berkaitan :
a. Theodolit
Gambar 18. Theodolite
Theodolit adalah alat yang
digunakan untuk mengikuti gerakan pilot balon dan menentukan azimuth serta arah
angina. Untuk mengukur sudut
dan menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Letakkan
theodolit di tanah, kemudian atur tripod dengan cara memutar sekrup-sekrup yang
ada pada tripod hingga tepat dan tidak bergerak. Lalu pasangkan di atas
teodolit maka teodolit dapat dibidikkan ke segala arah kemudian hitung sudut
dan ketinggian menggunakan skala optis.
b. Waterpass
Waterpass adalah
suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara
titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi tersebut ditentukan dengan
garis-garis visir (sumbu teropong) horizontal yang ditunjukan ke rambu-rambu
ukur yang vertical.
Gambar 19. Water Pass
c. Mikroskop
Gambar 20.
Mikroskop
Mikroskop
adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara
kasat mata. Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh
laboratorium untuk dapat mengamati organisme berukuran kecil
(mikroskopis). Ilmu yang mempelajari
benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil,
tidak mudah terlihat oleh mata. Mikroskop tjuga termasuk ke dalam salah sat
alat Instrumen oseanografi.
5. Instrumen Satelit
Instrumen satelit
kelautan adalah benda yang mengorbit
benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu yang berkaitan dengan
laut. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam
dan satelit buatan. Sisa artikel ini akan berkisar
tentang satelit buatan. Alat yang digunakan di sini bukan berarti
langsung satelitnya, tetapi menggunakan alat bantu lagi yang mengacu pada
satelit buatan di bumi. Beberapa instrumen tersebut ialah :
a. Sensor
Sensor
adalah alat perekam objek yang berupa kamera foto maupun sensor gelombang
elektromagnetik. Tiap sensor memiliki karakteristik masing-masing, ada yang
memancarkan sinar tampak dan ada yang memancarkan sinar lainnya seperti
infrared dan sinar gamma. Sensor kamera foto biasanya ditempatkan di pesawat
sedangkan sensor elektromagnetik dipasang dalam satelit.
Gambar
21. Sensor
Referensi
:
Annur,S. 2009. Intrumentasi
Kelautan. http://ilmukelautan.wordpress.com/ category/instrumentasi kelautan/
(Diakses tanggal 22 Desember 2011
Radzi, Ahmad. 2007. Asas
Instrumentasi dan Pengukuran fisik. Universitas Tegnologi Malaysia : Malaysia
Yogi,S. 2011. Instrumentasi dan
Hidroakustik.http://www.ilmukelautan.com/
instrumentasi-dan-hidroakustik/instrumentasi-kelautan/397-instrumentasi-kelautan.
(Diakses tanggal 22 Desember 2011)
Dokumentasi : ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN